Menjelang pertengahan tahun 2020 Indonesia dikagetkan oleh
kepergian sejumlah selebritisnya. Namun yang sangat mengagetkan adalah
kepergian seorang maestro musik campursari yaitu Alm. Didi Kempot atau yang bernama lengkap Didik Prasetya.
Pada tanggal 5 Mei 2020 sejumlah kalangan berduka terutama
mereka yang sangat mengenal musik campursari khas Alm. Didi Kempot. Sobat
Ambyar yang merupakan julukan penggemar Didi Kempot menjadi kalangan yang
sangat terpukul oleh kepergian sang maestro yang mendadak.
Alm. Didi Kempot yang mulai dikenal oleh publik dengan
tembang Cuca Rowo-nya memiliki kenangan dan sejumlah prestasi yang tak hanya
dikenal di Indonesia melainkan juga di pentas Internasil seperti Suriname,
Belanda, Hong Kong, Jerman dan beberapa negara lainnya.
Lord Didi tak hanya dikenal melalui tembang musik campur
sari yang dibawakannya namun sejumlah karyawanya seperti Stasiun Balapan,
Cidro, Banyu Langit, hingga Bojo Anyar mampu menembus pasar internasional dan
mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.
Tembang khas berbahasa Jawa dari yang identik dengan dunia
romantika anak muda atau kaum millennial membuat dirinya juga mendapat julukan
Godfather of Broken Heart. Tak hanya sampai di situ saja kedekatannya dengan
masyarakat khususnya sobat ambyar membuat dirinya juga dijuluki Pakdhe Didi.
Puncak popularitasnya yang diraih oleh Didi Kempot tentu
bukan dengan jalan yang mulus melainkan melalui sebuah perjuangan yang sulit
dan mungkin saja tidak semua orang mampu melaluinya. Perjuangan yang dilalui
oleh Pakdhe Didi dengan tekun tentu memiliki nilai tersendiri dan teladan.
Kesederhanaan dan kerendahan hatinya membuat banyak kalangan
yang kehilangan sosok pria kelahiran 31 Desember 1966 di Kota Surakarta, Jawa
Tengah tersebut. Karyanya yang senantiasa dekat di masyarakat memang akan terus
dikenang dan berbagai bentuk penghormatan untuk sang maestro yang dikebumikan
di Kota Ngawi, Jawa Timur ini akan senantiasa ada setidaknya dari mereka yang
saat ini tengah berjuang untuk menjadi penerus sang maestro di blantika musik
Indonesia khususnya musik yang becirikan khas Jawa dan campursari.
Selamat Jalan Sang Maestro, terima kasih semua karyamu akan
senantiasa kami kenang semoga engkau mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah
SWT. Aamiin.
Refrensi:
Gambar:
No comments:
Post a Comment