Tuesday, 6 February 2018

Kupas Sepintas Presiden RI ke-7 Joko Widodo

Kali ini penulis akan mengulas sedikit tentang tokoh yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI yaitu Bapak Joko Widodo atau yang akrab dipanggil dengan “Jokowi”. Beliau sejak awal kemunculan memang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Ir. H. Joko Widodo begitulah nama lengkap beliau yang berhasil memenangkan kontes Pemilihan Umum Presiden Indonesia pada tahun 2014 silam bersama H. Muhammad Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden.
Usaha Mebel dan Dunia Politik
Berdasarkan informasi yang penulis peroleh Jokowi yang lulus pada tahun 1985 dari Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogyakarta sempat berkarir di PT, Kertas Kraft Aceh salah satu BUMN dan ditemoatkan sebuah area Hutan Pinus Merkusi di daerah Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Ada sebuah cerita menarik beliau kemudian pulang kembali ke Pulau Jawa karena merasa tidak betah kemudian berkumpul bersama Istri Beliau (Ibu Iriana Jokowi). Beliau kemudian bekerja dan berbisnis usaha kayu di usaha milik paman beliau, kemudian pada tahun 1988 beliau membuka usaha sendiri.
CV Rakabu merupakan usaha milik beliau yang memang diambil dari putra pertama beliau. Dalam  perjalanannya beliau juga sempat naik turun termasuk sebuah pesanan yang tidak dibayar. Sempat jatuh namun pada tahun 1990 beliau bangkit kembali melaui bantuan dana 30 Juta Rupiah sebagai modal pinjaman dari Ibundanya.
Perjanan bisnis beliau ini pada akhirnya mempertemukan beliau dengan Micl Romaknan yang memberikan nama panggilan “Jokowi” yang akhirnya popular seperti yang kita dengar saat ini. Sebuah kejujuran dan kerja keras yang senantiasa beliau jalankan membaca beliau pada sebuah kepercayaan dari relasi bisnis beliau sehingga beliau bisa berkeliling Eropa dan mendapat pengalaman menganai tata ruang (kota) yang baik, kelak pengalaman tersebut beliau terapkan saat menjadi Wali Kota Solo.

Wali Kota, Gubernur hingga Presiden
Dari bisnis mebel lalu kemudian masuk ke dunia politik dan menjawi wali kota Solo (Surakarta) sejak 28 Juli 2005 sampai 1 Oktober 2012 berdampingan dengan F.X. Hadi Rudyatno (sebagai wakil wali kota) sebuah kesuksesan tersendiri karena beliau terpilih dua kali sebagai wali kota Solo membuatnya kemudian ditunjuk oleh partainya (PDI-P atau Parta Demokrasi Indonesia Perjuangan) bersama dengan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) untuk bertarung di pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang kemudian terpilih setelah bertarung dalam dua kali putaran dan dilantik pada 15 Oktober 2012.
Fenomena dan gaya kepemimpinannya yang berbeda dari kebanyakan pejabat pada saat itu menjadi daya tarik tersendiri sehingga membuatnya kembali diberikan tugas oleh partainya untuk bertarung dalam kancah Pemilihan Presiden sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014.
Terhitung sejak 16 Oktober 2016 beliau resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dan tugasnya dilanjutkan oleh Ahok yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur. Popularitas Jokowi peta politik Indonesia menjadi lebih dinamis. Jokowi yang dianggap mewakili gologan muda dan membawa semangat baru di Era-Millenial menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi para pemilih muda. Jokowi dianggap bersih dan membawa semangat baru sehingga bersama Jusuf Kalla yang Calon Wakil Presiden beliau mampu memenangkan kontes Pilpres 2014.
Kombinasi Jokowi yang dianggap mewakili generasi muda dan Jusuf Kalla yang mewakili kalangan tua (senior) menjadi magnet tersendiri sehingga membuat pasangan ini terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2014 – 2019.

Gaya Kepemimpinan “Blusukan”
Jokowi memang identik dengan blusukan, blusukan disini maksudnya adalah pemimpin ataupun pejabat turun ke bawah bertemu langsung dengan masyarakat. Menurut bebepa pandangan yang menjadi bahan rujukan penulis, bahwa saat pemimpin bertemu langsung dengan masyarakat yang dipimpinnya maka saat itu setidaknya 20% dari masalah yang dihadapi masyarakatnya telat selesai secara psikologis. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari sosok Jokowi. Berbeda dengan pejabat pada umumnya yang cenderung menggunakan gaya kepemimpinan yang birokratik.
Gaya kepemimpinan blusukan menjadi identitas dari seorang Jokowi, banyak yang meniru gaya kepemimpinan beliau baik di dalam maupun di luar negeri. Jokowi pun menuai pujian dair berbagai khalayak meskipun juga ada yang mencibirnya yang dianggap hanya sebuah pencitraan belaka. Namun diakui atau tidak gaya kepemimpinan blusukan ala Jokowi ini menjadi sebuah fenomena tersendiri. Beliau sendiri meyakini bahwa masalah yang sesungguhnya itu berada di lapangan bukan di atas meja.



Referensi:

Gambar:

1 comment:

  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    ReplyDelete

Sang Maestro Campursari yang Bikin Ambyar

Menjelang pertengahan tahun 2020 Indonesia dikagetkan oleh kepergian sejumlah selebritisnya. Namun yang sangat mengagetkan adalah kepergian...