Salah satu sifat dasar air
adalah selalu mengikuti bentuk wadahnya. Gaya gravitasi Bumi-lah yang
membuatnya selalu menyesuaikan dengan bentuk ruangan di sekitarnya.
Namun, hukum fisika tersebut
hanya berlaku di permukaan Bumi. Di antariksa, pengaruh gaya gravitasi
memberikan efek berbeda terhadap air.
Seperti astronot, satelit, dan
objek apapun, air juga melayang jika berada di orbit Bumi. Air, tidak akan mengikuti bentuk wadahnya dan akan selalu berbentuk bulat.
Mengapa demikian?
Benda-benda di sekitar Bumi
tetap terpengaruh gaya gravitasi meskipun semakain kecil seiring jaraknya
dengan Bumi. Jadi, istilah gravitasi nol sebenarnya kurang tepat.
Yang terjadi sebenarnya,
objek-objek tersebut jatuh ke Bumi namun sedikit demi sedikit dengan sudut
kemiringan sangat kecil. Keadaan ini membuatnya kelihatan melayang dan
dirasakan sebagai kondisi tanpa bobot.
Cairan yang melayang di
antariksa memperoleh tekanan yang relatif sama dari lingkungan sekitarnya. Hal
tersebut menyebabkan tegangan di permukaan air sama rata dan ikatan
antarmolekulnya membentuk lapisan terluar yang elastis. Ikatan antarmolekulnya
merata sama kuat sehingga bentuk yang paling efektif adalah berupa bulatan.
Lantas, bagaimana cara minum di
luar angkasa jika airnya melayang-layang? Ya telan saja, karana gaya
peristaltik tenggorokan dan lambung sanggup mengatasinya.
No comments:
Post a Comment