Bicara mengenai lingkungan sudah
tentu bukan milik sekelompok orang saja. Melainkan sebuah kebutuhan bersama.
Sebenarnya kita patut bangga karena kampus kita (UPN) pernah dijuluki sebagai
“The Green Campus”. Bahkan untuk kota Surabaya saja saya yakin hanya UPN yang
memiliki julukan tersebut. Tentu bukan tanpa sebab UPN dijuluki sebagai green
campus. Hal ini disebabkan karena UPN dikenal sangat rindang. Banyak pepohonan di UPN yang rindang sehingga
mampu memberikan suasana yang sejuk ditengah teriknya matahari bahkan panasnya
kota Surabaya. Konon sekalipun UPN terlihat gersang tapi masih terasa adem .
Julukan sebagai green campus
seakan sangat padu dengan almamater UPN yang hijau. Sehingga banyak yang
mengira bahwa UPN memiliki julukan sebagai kampus hijau karena almamaternya
yang berwarna hijau. UPN kampus hijau itu julukan yang dahulu melekat di UPN
kita yang tercinta dan realitanya memang demikian adanya. Lalu bagaimana dengan
sekarang? Apakah julukan tersebut masih melekat atau identik dengan kampus
kita? Ataukah hal tersebut hanya menjadi sebuah cerita lama dan kebanggaan
dimasa lalu? Bila masih apakah sesuai dengan realitas yang ada dikampus kita
saat ini?
Semua pertanyaan itu sudah pasti
dapat kita jawab cukup dengan mengamati disekitar kita saja. Bila dulu UPN
terdapat banyak pepohonan yang rindang dan mampu memberikan suasana yang sejuk
sekalipun katanya tanahnya gersang. Saat ini nyaris sudah tidak lagi kita
jumpai. Pepohonan yang berdaun lebat telat dipangkas bahkan tak hanya daunnya
saja yang berkurang namun juga ranting pohonpun di pangkas sedemikian rupa
sehingga tinggal bagian batang tengahnya saja. Belum lagi banyaknya alih fungsi
lahan, yang semula lahan yang penuh dengan pohon kini lahan-lahan tersebut
sudah dipaving bahkan dibangun gedung-gedung baru.
Akibatnya pada siang harinya
ketika matahari tepat di atas Kota Surabaya panasnya sangat terasa. Tak ada
lagi sejuk yang dapat dirasakan oleh semua civitas akademika UPN saat ini
(Kecuali diruangan yang ber-AC). Belum lagi ditambah dengan kotornya kampus
kita akibat sampah yang banyak berserakan seluruh areal kampus kita ditiap-tiap
fakultas. Menambah tak nyamannya suasana kampus kita.
Tak masalah bila kita ingin
membangun sebuah gedung baru dengan tujuan untuk kepentingan civitas akademika
kita hanya yang terpenting harus ada perhatian kepada lahan yang sudah alih
fungsi akan dampak yang ditimbulkan (lingkungan). Mengenai sampah saya rasa ini
bukan tanggung jawab pihak tertentu saja, melainkan tanggung jawab bersama
untuk peduli terhadap kebersihan di kampus kita yang tercinta ini.
Mudah-mudahan nantinya UPN
sebagai kampus hijau masih pantas dan memang layak kita sandang karena sesuai
dengan realita yang ada. Mari kita bersama-sama kita peduli terhadap lingkungan
dimulai dari kita, sekitar kita dan saat ini juga!
No comments:
Post a Comment