Monday 3 September 2012

HIjaukan Bumi Demi Birunya Langit, dari UPN untuk Indonesia

   Bicara mengenai lingkungan sudah tentu bukan milik sekelompok orang saja. Melainkan sebuah kebutuhan bersama. Sebenarnya kita patut bangga karena kampus kita (UPN) pernah dijuluki sebagai “The Green Campus”. Bahkan untuk kota Surabaya saja saya yakin hanya UPN yang memiliki julukan tersebut. Tentu bukan tanpa sebab UPN dijuluki sebagai green campus. Hal ini disebabkan karena UPN dikenal sangat rindang.  Banyak pepohonan di UPN yang rindang sehingga mampu memberikan suasana yang sejuk ditengah teriknya matahari bahkan panasnya kota Surabaya. Konon sekalipun UPN terlihat gersang tapi masih terasa adem .

   Julukan sebagai green campus seakan sangat padu dengan almamater UPN yang hijau. Sehingga banyak yang mengira bahwa UPN memiliki julukan sebagai kampus hijau karena almamaternya yang berwarna hijau. UPN kampus hijau itu julukan yang dahulu melekat di UPN kita yang tercinta dan realitanya memang demikian adanya. Lalu bagaimana dengan sekarang? Apakah julukan tersebut masih melekat atau identik dengan kampus kita? Ataukah hal tersebut hanya menjadi sebuah cerita lama dan kebanggaan dimasa lalu? Bila masih apakah sesuai dengan realitas yang ada dikampus kita saat ini?

   Semua pertanyaan itu sudah pasti dapat kita jawab cukup dengan mengamati disekitar kita saja. Bila dulu UPN terdapat banyak pepohonan yang rindang dan mampu memberikan suasana yang sejuk sekalipun katanya tanahnya gersang. Saat ini nyaris sudah tidak lagi kita jumpai. Pepohonan yang berdaun lebat telat dipangkas bahkan tak hanya daunnya saja yang berkurang namun juga ranting pohonpun di pangkas sedemikian rupa sehingga tinggal bagian batang tengahnya saja. Belum lagi banyaknya alih fungsi lahan, yang semula lahan yang penuh dengan pohon kini lahan-lahan tersebut sudah dipaving bahkan dibangun gedung-gedung baru.

   Akibatnya pada siang harinya ketika matahari tepat di atas Kota Surabaya panasnya sangat terasa. Tak ada lagi sejuk yang dapat dirasakan oleh semua civitas akademika UPN saat ini (Kecuali diruangan yang ber-AC). Belum lagi ditambah dengan kotornya kampus kita akibat sampah yang banyak berserakan seluruh areal kampus kita ditiap-tiap fakultas. Menambah tak nyamannya suasana kampus kita.

   Tak masalah bila kita ingin membangun sebuah gedung baru dengan tujuan untuk kepentingan civitas akademika kita hanya yang terpenting harus ada perhatian kepada lahan yang sudah alih fungsi akan dampak yang ditimbulkan (lingkungan). Mengenai sampah saya rasa ini bukan tanggung jawab pihak tertentu saja, melainkan tanggung jawab bersama untuk peduli terhadap kebersihan di kampus kita yang tercinta ini.

   Mudah-mudahan nantinya UPN sebagai kampus hijau masih pantas dan memang layak kita sandang karena sesuai dengan realita yang ada. Mari kita bersama-sama kita peduli terhadap lingkungan dimulai dari kita, sekitar kita dan saat ini juga!

No comments:

Post a Comment

Sang Maestro Campursari yang Bikin Ambyar

Menjelang pertengahan tahun 2020 Indonesia dikagetkan oleh kepergian sejumlah selebritisnya. Namun yang sangat mengagetkan adalah kepergian...