PSAK NO. 5 (REVISI): FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP FORWARD EARNING RESPONSE COEFFICIENT (FERC)
Fitriany SE, Msi, Ak.
Sandra Aulia
(Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia)
Abstract
PSAK 5 (revised) on segment
reporting have been enacted in Indonesia since January 2, 2002. Prior to this
PSAK, segment information of a company and its subsidiary are presented only by
the grouping of business segments. Under the PSAK revisions, presentation of
segment information becomes more complicated where the company should present
segment information in the forms of primary and secondary. This study aims to
determine the factors that influence the number of segments disclosed by a firm
related to the issuance of PSAK 5 (revision). In addition, this study is also
to investigate as to whether the adoption of PSAK 5 (revision) is able to
increase the market ability to predict the firms’ future earning, as reflected
in the forward earning response coefficient (FERC). The FERC is the association
between current-year returns and nextyear earnings (stock price
informativeness).
This study uses financial
statement data of listed manufacturing companies in the
Indonesian Stock Exchange where the PRE period is
2000-2001 and POST period is 2003-2004. This study found empirical evidence
that the factors influencing the number
of segments disclosure are size, complexity and
competition. The study also proved that
incremental effect occurs on FERC by increasing the
number of segments disclosed in
the POST period. In short, the application of PSAK 5
(revised) can increase the market’s ability to predict firms’ future earning.
This is consistent with the purpose of applying PSAK 5 (revision) which is to
help investors better understand the performance of a company and better assess
the net cash flow of the future of a company.
Keywords: PSAK No. 5 (Revised 2000); Disclosure Of Segment;
Forward Earning Response Coefficient.
Abstrak
Sejak 1 Januari 2002, PSAK 5 (revisi)
tentang pelaporan segmen mulai diterapkan di Indonesia. Sebelumnya informasi
segmen perusahaan dan anak perusahaan hanya disajikan menurut pengelompokan
segmen usaha saja, dengan PSAK revisi tersebut penyajian informasi segmen
menjadi lebih rumit dimana perusahaan harus menyajikan informasi segmen dalam
bentuk primer dan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah segmen yang diungkapkan suatu perusahaan
sehubungan dengan dikeluarkannya PSAK 5 (revisi) tersebut. Selain itu penelitian
ini juga ingin menguji apakah penerapan PSAK revisi tersebut dapat meningkatkan
kemampuan pasar untuk memprediksi laba masa yang akan datang yang tercermin
dalam forward earnings response
coefficient (FERC). FERC adalah hubungan antara return tahun ini
dengan earnings tahun depan yang menunjukkan stock price informativeness.
Penelitian ini menggunakan data laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dimana tahun 2000-2001
sebagai PRE period dan 2003-2004 sebagai POST
period. Penelitian ini menemukan bukti
empiris bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah segmen yang diungkapkan adalah ukuran
perusahaan, kompleksitas dan persaingan. Penelitian ini juga berhasil
membuktikan bahwa terjadi incremental
effect pada FERC akibat peningkatan jumlah
segmen yang diungkapkan pada post
period. Sehingga dapat dikatakan bahwa
penerapan PSAK 5 (revisi) dapat meningkatkan kemampuan pasar untuk memprediksi
laba masa yang akan dating perusahaan. Hal ini sesuai dengan tujuan penerapan
PSAK 5 (revisi) yaitu untuk membantu investor memahami lebih baik kinerja suatu
perusahaan, memprediksi arus kas dan laba masa depan suatu perusahaan.
Kata kunci: PSAK
No. 5 (Revisi 2000); Pengungkapan Segmen; Forward
Earning Respon Coefficient.
Full Download
No comments:
Post a Comment